Tuesday, April 29, 2025


Tabrakan Beruntun Libatkan Tujuh Kendaraan di Dekat Palang Pintu Kereta Api Timoho, Yogyakarta

Kondisi kendaraan pasca tabrakan beruntun di Jalan Timoho, Yogyakarta, Rabu (23/4/2025).


YOGYAKARTA – Kecelakaan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan terjadi di Jalan Timoho, tepatnya di depan Warung Makan Flower, Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pada Rabu (23/4/2025). Hingga saat ini, Kepolisian Resor Kota Yogyakarta masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab insiden tersebut.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap salah satu pengemudi yang terlibat.

“Kami masih meminta keterangan secara mendalam dari pengemudi yang diduga sebagai pemicu kecelakaan,” ujar Sujarwo, Rabu (23/4/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula ketika SAR, warga Sleman, mengendarai mobil Toyota Innova dengan nomor polisi AB 1626 ZY dari arah selatan ke utara. Setibanya di depan Warung Makan Flower, kendaraan tersebut oleng dan menabrak sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi AB 5969 YQ yang dikendarai oleh YUH, yang berada tepat di depannya.

Akibat benturan tersebut, mobil Toyota Innova oleng ke kanan dan menabrak sepeda motor Suzuki Nex dengan nomor polisi KT 3783 YW yang melaju dari arah berlawanan (utara ke selatan). Selanjutnya, kendaraan kembali oleng ke kiri dan menabrak mobil Honda Brio dengan nomor polisi AB 1395 G yang dikemudikan oleh PAH, yang saat itu sedang berhenti menunggu palang pintu perlintasan kereta api.

Tidak berhenti di situ, mobil tersebut juga menabrak sepeda motor Honda Supra AB 2463 LA, serta dua sepeda motor lainnya, yaitu Honda Vario AB 2753 TP dan Honda Genio AB 5046 BR yang berada di jalur yang sama.

Secara keseluruhan, peristiwa ini melibatkan dua unit mobil dan lima unit sepeda motor. “Akibat kecelakaan ini, lima orang mengalami luka-luka,” ungkap Sujarwo.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui faktor penyebab utama kecelakaan, termasuk kondisi pengemudi dan kelayakan kendaraan.


Sunday, April 13, 2025

 

·     Bagaimana Anda menilai pendekatan tujuh jurnalis dalam merumuskan pertanyaan untuk Presiden Prabowo? Apakah pertanyaan mereka cukup tajam, atau cenderung aman untuk menghindari konfrontasi? Berikan contoh spesifik dari topik yang dibahas (misalnya, revisi UU TNI atau kebijakan tarif Trump).

Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Prabowo tampak tenang dan tidak terlalu menekankan. Contohnya, ketika orang berbicara tentang revisi UU TNI, mereka lebih banyak berfokus pada masalah teknis seperti perpanjangan usia pensiun perwira tinggi daripada membahas risiko seperti kembalinya fungsi dwifungsi TNI atau dampaknya terhadap supremasi sipil. Namun, ada pertanyaan yang cukup mendalam. Misalnya, Najwa Shihab menanyakan apakah revisi UU TNI tidak transparan dan apakah ada rencana untuk memperluas wewenang polisi atau TNI. Prabowo memberikan ruang untuk menjawab pertanyaan Najwa, meskipun moderator sempat menghentikannya.

  • Dalam wawancara yang melibatkan banyak jurnalis, bagaimana dinamika antar-jurnalis memengaruhi alur wawancara? Apakah Anda melihat adanya persaingan atau kolaborasi dalam menggali informasi? 

Para jurnalis terlihat bekerja sama satu sama lain dalam wawancara ini. Untuk menghindari dominasi, format diatur sehingga setiap jurnalis memiliki giliran bertanya. Mereka tampaknya saling membantu dalam menggali informasi. Misalnya, seorang reporter dapat membahas masalah ekonomi dari perspektif yang berbeda. Dengan bekerja sama, wawancara lebih terarah dan tidak kacau. Namun, karena formatnya terstruktur, jurnalis mungkin tidak dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut.

  • Jika Anda adalah salah satu jurnalis dalam acara ini, pertanyaan apa yang akan Anda ajukan untuk menggali isu yang mungkin terlewat, dan mengapa?

Jika saya jurnalis yang menyaksikan acara itu, saya akan bertanya, "Apa langkah konkret pemerintah untuk memastikan revisi UU TNI tidak membuka celah bagi kembalinya dwifungsi TNI atau mengurangi supremasi sipil?". Pertanyaan ini sangat penting karena masalah dwifungsi Tentara Nasional Indonesia sangat sensitif. Meskipun Prabowo menyatakan bahwa dia tidak bermaksud untuk melakukannya, masyarakat masih membutuhkan kepastian dan penjelasan lebih rinci untuk mencegah kekhawatiran yang berlebihan.

  • Dari topik yang dibahas (misalnya, revisi UU TNI, kebijakan pangan, atau transisi energi), mana yang menurut Anda paling relevan bagi masyarakat umum, dan bagaimana media seharusnya menindaklanjuti isu tersebut. 

Menurut pendapat saya, topik yang paling penting adalah revisi UU TNI karena menyangkut masa depan demokrasi Indonesia dan hubungan antara militer dan masyarakat sipil. Kebijakan ini dapat membahayakan stabilitas negara jika tidak diikuti dengan benar. Apa yang seharusnya dilakukan oleh media? Untuk membuat informasi mudah dipahami, media harus menjelaskan isi revisi UU TNI dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.
-Diskusi terbuka: Ajak aktivis HAM, aktivis militer, dan pakar hukum untuk menyampaikan pendapat mereka.
-Investigasi: Periksa apakah proses revisi ini transparan atau dilakukan secara diam-diam.
Dengan cara ini, media dapat membantu masyarakat memahami masalah penting ini dan mengawasi kebijakan pemerintah. 


Sania Putri Handayani (B0523068)

 

Sunday, April 6, 2025



 


Kata: Merk

Perbaikan: Merek



Kata: Apotik

Perbaikan: Apotek



Kata: Service

Perbaikan: Servis



Kata: Stir

Perbaikan: Setir



Kata: Barokah

Perbaikan: Berkah



Kata: Mantab

Perbaikan: Mantap



Kata: Ramadhan

Perbaikan: Ramadan



Kata: Umroh

Perbaikan: Umrah



Kata: Special

Perbaikan: Spesial



Kata: Baso

Perbaikan: Bakso



Kata: Seger

Perbaikan: Segar


  Menaklukkan Puncak Virtual: Fenomena Pendakian Gunung di Roblox   Pendakian gunung biasanya identik dengan tantangan fisik dan lingkungan ...